UPAYA Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk mencapai target Open Defecation Free (ODF) atau gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) masih menghadapi banyak kendala. Tercatat ada 688 desa dan kelurahan yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kalsel belum bebas BAB sembarangan.
Hal ini terungkap dalam Dialog Membangun Komitmen Bersama Menuju Provinsi Kalsel Stop BAB Sembarangan (SBS) tahun 2024 di Banjarmasin, Selasa (22/10). "Di Kalsel masih ada 688 desa dan kelurahan yang belum mencapai target bebas BAB sembarangan. Baru tiga kabupaten/kota yang sudah 100% dan masih ada 10 kabupaten/kota belum mencapai target atau 65,74%," tutur Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Pemprov Kalsel, Husnul Khatimah.
Husnul mengatakan masalah BAB sembarangan dan sanitasi ini masih menjadi tantangan dan perlu solusi komprehensif, koordinasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat (perilaku) untuk hidup sehat menjadi kunci.
"Akses air bersih dan sanitasi yang layak, menjadi.penyebab utama tingginya angka kematian bayi dan balita. Munculnya berbagai penyakit seperti diare, disentri, kolera, hepatitis dan penyakit kulit, hingga gangguan gizi bermuara pada stunting. Ini merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteran masyarakat, peningkatan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
Direktur Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membangun advokasi untuk mewujudkan komitmen pemerintah daerah dalam pencapaian target ODF 100% pada akhir 2024. "Kalsel menjadi salah satu provinsi yang menjadi perhatian untuk mencapai target bebas BAB sembarangan atau ODF 100%," tuturnya.
Anas menambahkan program stop BAB sembarangan ini sangat penting karena berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan dan bermuara pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan upaya menuju Indonesia menjadi negara maju. Selain pengentasan masalah BAB sembarangan ini ada beberapa tantangan masalah kesehatan lingkungan seperti sanitasi yang layak, cuci tangan, makanan sehat dan sampah rumah tangga.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Nurul Adhani mengatakan tiga daerah yang sudah 100% bebas BAB sembarangan di Kalsel adalah Kabupaten Tabalong, Tapin dan Kota Banjarbaru. Beberapa daerah seperti Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Hulu Sungai Utara baru mencapai kisaran 20%.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan saat ini baru 32 kelurahan dari 54 kelurahan di wilayahnya yang mencapai ODF. "Namun pada November mendatang 10 kelurahan lainnya sudah bebas BAB sembarangan sehingga capaian Banjarmasin akan menjadi 80% dari 61% saat ini," ujarnya.
Acara Dialog Membangun Komitmen Bersama Menuju Provinsi Kalsel Stop BAB Sembarangan (SBS) tahun 2024 yang diikuti 10 daerah belum bebas BAB sembarangan ini ditandai dengan penandatanganan komitmen pencapaian target Stop BAB Sembarangan 100% pada akhir 2024. (N-2)