HARI ke-2 gelaran Festival Budaya Panji 2024 menghadirkan sejumlah pementasan tari. Salah satunya adalah Ritus Tari Topeng yang dibawakan oleh kelompok dari Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah.
Berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Ritus Tari Topeng ini mengangkat topeng Indramayu dengan belatar belakang Cerita Panji. Cerita Panji sendiri merupakan sekumpulan cerita yang berkisar pada dua tokoh utama, yaitu Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji. Cerita Panji telah ditetapkan sebagai Memory of the World (MoW) oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017.
Dalam Ritus Tari Topeng yang dibawakan kelompok tari Mimi Rasinah, topeng menjadi perlambang kebaikan dan juga keburukan sifat manusia. Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah berdiri sejak 1999 berdasarkan tekad Mimi Rasinah, salah satu maestro tari topeng, untuk melestarikan tarian itu. Mimi Rasinah berpulang pada 2010 di usia 80 tahun.
Selain tarian dari kelompok Mimi Rasinah, masih ada sejumlah pementasan lain yang ditampilkan di festival yang digelar oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, yang di periode pemerintahan lalu berada di bawah Kemendikbudristek. Festival Budaya Panji berlangsung 22-24 Oktober 2024. Berikut sejumlah komunitas atau kelompok seni yang juga tampil di hari ke-2:
1. Komunitas Topeng Ghulur
Komunitas pertunjukan seni yang berasal dari Sumenep- Madura ini berkonsentrasi pada riset dan revitalisasi Topeng Ghulur. Komunitas ini akan mempersembahkan pertunjukan (re)Ritus, yang mengangkat kembali ritus Topeng Ghulur sebagai wujud revitalisasi budaya agraris.
Berlandaskan kearifan lokal dalam budaya Panji, pertunjukan ini menggambarkan dua ritus utama yang terkait dengan siklus kehidupan agraris: upacara panen sebagai bentuk rasa syukur kepada alam, dan ritus permohonan hujan yang mengungkapkan ketergantungan manusia terhadap elemen kosmik.
2. Sanggar Seni Albanyiuri
Sanggar seni tari ini berada di Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kampung Banyiur. Sanggar ini sudah berdiri selama puluhan tahun yang didirikan oleh Datu Haji Ujang dengan nama "Sanggar Cendrawasih Jepen Banyiur" yang kemudian diperbaharui dan diangkat kembali dengan nama "Albanyiuri" yang berarti dari Banyiur pada 2021.
Sanggar ini menghadirkan pertunjukan Panji Matan Banyiur. Panji ternyata turut hadir pada cerita Keluarga Kampung Banyiur dalam upacara ritual Manopeng setiap tahunnya. Manopeng bukan hanya serta merta menari dengan topeng tanpa arah di atas panggung, bahkan lebih dari pada itu, ada prosesi yang harus dijalankan, banyak arti dan luas maknanya.
3. Padepokan Seni Mangun Dharma
Padepokan seni ini merupakan padepokan yang bergiat dan bergerak d ibidang seni budaya, terutama seni budaya wayang kulit, wayang topeng, seni tari, hingga seni macapat Malangan.
Padepokan seni ini akan menghadirkan pertunjukan Panji Paricaraka, yaitu pertunjukan wayang topeng Malang yang penggarapannya berdasar pada prasasti Pabanolan (1381 M) yang ditemukan di Desa Gubuk Klakah, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang Jawa Timur. Mengangkat kisah perjalanan seseorang bernama Ki Gedhe Gunungsari yang berusaha mencarikan obat untuk Ibundanya tercinta, Sakyaningrat.
Perjalanan mencari obat itu tidaklah mudah, Ki Gedhe Gunungsari yang berkelana hingga negeri seberang; mengarungi Samudra, bertemu dengan kawanan perampok. Terjadilah perlawanan sengit, tapi perompak berhasil ditaklukkan olehnya. (M-1)