2 hours ago
1
Tahun ini menandakan 6 tahun eksistensi generasi kedua Honda Brio yang pertama kali meluncur pada 2018 lalu. Setelahnya, model ini selalu jadi andalan PT Honda Prospect Motor (HPM) dengan kontribusi penjualan terbanyak.
Catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor atau Gaikindo, untuk sepanjang tahun ini saja Honda Brio sudah mengemas angka distribusi dari pabrik ke diler (wholesales) sebanyak 37.851 unit. Varian Satya yang masuk LCGC jadi tulang punggung penjualan.
"Kontribusi penjualan bisa di atas 50 persen, kalau Brio total. Brio saat ini indennya masih satu bulan lebih sedikit, kami punya stok kok. Jadi enggak apa-apa," ujar Sales & Marketing and Aftersales PT HPM, Yusak Billy ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.
Rinciannya, selama Januari-September 2024 sudah ada 33.700 unit Brio Satya yang terdistribusi dan sisa 4.151 unit disumbang oleh varian RS. HPM kini telah menyalurkan 69.320 unit kendaraan baru alias berkontribusi sebesar 10,9 persen dari total pasar 633.218 unit.
Kendati penerimaan seri Brio masih terbilang apik, Billy masih enggan berkomentar lebih jauh perihal adanya peluang model atau generasi selanjutnya dari city car mungil Honda tersebut. Produk yang ada saat ini disebutnya masih cukup.
"Diikuti saja kebutuhan konsumen, nanti kapan saatnya pasti kami luncurkan (generasi terbaru). Untuk saat ini masih bagus, modelnya bagus, performanya bagus," pungkasnya.
HPM saat ini menawarkan lima varian Honda Brio, tiga berasal dari Satya dan dua lainnya merupakan RS. Banderol yang sajikan mulai dari Rp 167,9 juta untuk varian Satya S M/T hingga termahal yaitu RS CVT Rp 253,1 juta on the road (OTR) Jakarta.
Semua lini Brio dilengkapi dengan fitur dual SRS Airbags, rem ABS+EBD, Electronic Power Steering (EPS) with tilt function, Digital A/C, Auto Up+Down Window with anti-pinch feature, Parking Sensor, hingga Start Stop Engine khusus varian RS.
