Kriminalisasi Guru di Konawe Selatan, Pengamat: Perlu Komite Khusus Penyelesaian Kasus Guru-Murid

2 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Perlu Komite Khusus Penyelesaian Kasus Guru-Murid Supriyani (kedua dari kanan)(Dok Ist)

JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menanggapi kasus kriminalisasi guru di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Koodinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menegaskan pentingnya perlindungan terhadap profesi guru.

Berkaca pada kasus di Konawe dan sejumlah kasus kriminalisasi guru sebelumnya, Ubaid berpandangan bahwa perlu ada semacam komite khusus penyelesaian kasus antara guru, siswa dan orang tua/wali.

"Ini harus duduk bersama antara pemda, penegak hukum, pihak sekolah, dan orang tua," katanya kepada Media Indonesia, Rabu (23/10).

Ubaid mengatakan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kemudian peraturan pemerintah tentang guru, guru tidak boleh dikriminalisasi sepanjang tidak melanggar undang-undang. Namun hal itu perlu penguatan.

"Bisa diperkuat lagi sebenarnya dengan perda (peraturan daerah) supaya lebih berkekuatan hukum di daerah dan pelibatan antarsektor dan aktor di daerah," ujarnya.

Ubaid juga meminta organisasi profesi guru harus berperan aktif dalam perlindungan profesi guru. "Jangan sampai dengan adanya kasus kriminalisasi ini, guru jadi dihantui berbagai ketakutan," pungkasnya.

Sebelumnya Supriyani, 36, guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Perempuan dan Anak Kendari atas dugaan penganiayaan terhadap muridnya di 1 di SDN 04 Baito, Konawe Selatan. Peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada 24 April 2024.

Menurut keterangan pihak sekolah dan kuasa hukumnya, Supriyani dipaksa mengakui penganiayaan itu oleh penyidik dari Polsek Baito. Padahal, Supriyani hanya menegur siswa yang dikenal nakal tersebut dan ia sudah meminta maaf. 

Supriyani juga sempat dimintai uang Rp50 juta oleh pihak orangtua siswa yang merupakan polisi di Polsek Baito agar perkaranya tidak berlanjut. Pada akhirnya ibu yang tengah menyusui bayinya itu menjadi tersangka dan ditahan. (H-2)

Read Entire Article