3 hours ago
1
Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto telah melantik menteri dan wakil menteri kabinet Merah Putih pada Senin (21/10) kemarin. Jumlah anggota kabinet Prabowo yang dinilai cukup besar mendapat sorotan, termasuk terkait penggunaan anggaran kementerian.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, mengatakan bahwa lembaga antirasuah pun mulai memantau pelaksanaan kegiatan kementerian. Hal itu juga dalam rangka menjalankan wewenangnya di bidang pencegahan maupun penindakan.
KPK juga mengimbau masyarakat untuk turut melaporkan jika ditemukan adanya penyimpangan dalam penggunaan anggaran kementerian.
"Tentunya seluruh kegiatan yang sifatnya menggunakan anggaran negara akan dilakukan audit BPK maupun BPKP," ujar Tessa kepada wartawan, Selasa (22/10).
"Dan bila memang ditemukan adanya penyimpangan yang indikasinya ada perbuatan melawan hukum, tentunya bagi pihak-pihak yang mengetahui dapat menyampaikan indikasi tersebut baik kepada KPK maupun kepada dua aparat penegak hukum lainnya," lanjut dia.
Tessa juga sempat disinggung terkait apakah ada rencana pertemuan dengan pemerintahan baru di kabinet Prabowo dalam hal pengawasan anggaran.
"Kita tunggu aja, karena ini masih awal pemerintahan tentunya masih ada pimpinan-pimpinan kabinet yang baru, mungkin mereka masih harus menyesuaikan," tuturnya.
"Saya pikir dalam program mungkin 100 hari ya, kalau memang biasanya ada, ya kita pantau aja nanti dari situ," jelas dia.
Di samping itu, Tessa meyakini bahwa Presiden Prabowo akan terus berupaya mewujudkan komitmen pemberantasan korupsi di pemerintahannya. Salah satunya dengan berkoordinasi bersama KPK.
"Tentunya kalau rencana ke depan kami meyakini Bapak Presiden yang sudah memiliki atensi terhadap pencegahan dan penindakan pemberantasan korupsi, pasti akan berkoordinasi dengan KPK dengan pimpinan," pungkasnya.
Adapun Kabinet Merah Putih yang telah dilantik berjumlah 109 orang. Jumlah itu terdiri dari 53 orang menteri dan pejabat setingkat menteri serta 56 orang wakil menteri.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari pejabat publik, militer, polisi, teknokrat, hingga swasta.
