Pengamat hukum sekaligus pegiat antikorupsi, Hardjuno Wiwoho, mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi korupsi. Menurut Hardjuno, korupsi di Indonesia bukan hanya soal perilaku individu, tetapi juga cerminan lemahnya sistem dan kurangnya teladan dari pemimpin.
Dalam pidato pelantikan, Prabowo mengutip pepatah "ikan busuk dari kepala", yang Hardjuno nilai sangat relevan. "Jika pemimpin tidak bersikap tegas dan berintegritas, kerusakan akan merembes ke seluruh sistem," ujarnya.
Hardjuno menekankan bahwa korupsi di Indonesia sudah menjadi masalah berjamah. Banyak pejabat tinggi yang justru terlibat dalam korupsi, dari mantan menteri hingga kepala daerah. Namun, ada juga pemimpin yang bersih, meski jumlahnya masih terbatas.
“Pidato Prabowo mengingatkan bahwa pemimpin harus menjadi contoh moral. Ini bukan hanya soal kebijakan, tapi bagaimana pemimpin menjalankan kehidupan sehari-hari,” jelas Hardjuno.
Menurutnya, reformasi birokrasi dan penegakan hukum harus dimulai dari pemimpin. Jika pemimpin tegas, maka sistem akan berubah, tetapi jika terlibat dalam korupsi, perubahan sulit terjadi.
Hardjuno juga menyoroti pentingnya lembaga penegak hukum yang independen dan membangun budaya integritas sejak dini agar generasi pemimpin masa depan lebih baik.