Seorang Pria di Bandar Lampung Nekat Malak dengan Modus Ngaku Intel Korem

Lampung Geh, Pringsewu - Seorang pria di Pringsewu, Lampung mengaku intel Korem ditangkap Polisi lantaran melakukan pencurian dengan kekerasan (Curas). Pelaku bernama Redi Irwanto (36) warga Kelurahan Bakung, Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Ia ditangkap pada Minggu (20/10) sekitar pukul 00.30 WIB. Kapolsek Gadingrejo, Iptu Herman mengatakan, pelaku ditangkap lantaran melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap korban Sutadi (56) warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu. Adapun kejadian itu terjadi pada Jumat (17/10) sekitar pukul 09.40 WIB di Jalan Umum Dusun Tambahmulyo, Pekon Wates Timur, Gadingrejo. "Saat itu, korban baru saja membeli solar di sebuah SPBU dan diikuti oleh pelaku. Pelaku mengendarai mobil memepet korban yang sedang mengendarai sepeda motor," katanya. Lanjut Herman, pelaku kemudian turun dan menyeret korban ke dalam mobil sambil menuduh korban mencuri uang milik seseorang bernama Susi. "Dalam mobil, pelaku mengaku intel korem memaksa korban menyerahkan uang. Karena ketakutan, korban akhirnya memberikan uang Rp 2,4 juta. Pelaku kemudian menyuruh korban keluar dari mobil dan kabur," ucapnya. Setelah kejadian tersebut, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Gadingrejo. Menerima informasi itu, Polisi langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku. "Pelaku akhirnya berhasil ditangkap berikut barang bukti mobil Daihatsu Ayla warna kuning nomor Polisi BE 1432 AAN. Hasil pendalaman, ternyata kendaraan itu bukan miliknya, melainkan mobil rental," sebutnya. Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku Redi ternyata residivis kasus pencurian dengan pemberatan di Bandar Lampung. "Pelaku juga diduga terlibat dalam aksi begal lain di Gadingrejo, di mana pelaku berhasil membawa kabur sebuah ponsel dan uang tunai Rp 600 ribu milik korbannya," ujarnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku melakukan pencurian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Redi berdalih melakukan kejahatan karena terdesak kebutuhan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara. (Yul)