Militer Israel mengumumkan kematian seorang komandan brigade akibat ledakan di utara Gaza, pada Minggu (20/10). Lokasi kejadian merupakan area pertempuran sengit antara Hamas dan Israel.
Laporan juru bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, komandan Brigade 401 Kolonel Ahsan Daksa tewas di Jabalia. Dia kehilangan nyawa akibat terkena ledakan saat dia keluar dari tank.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant lewat pernyataan terpisah mengungkap, Daksa tewas ketika sedang bertarung melawan Hamas.
Adapun Hagari mengakui selain Daksa, dua prajurit Israel juga terluka di insiden yang merenggut nyawa sang komandan.
"Ketika dia melangkah keluar untuk memeriksa keadaan dan dia terkena ledakan," kata Hagari seperti dikutip dari AFP.
Daksa (41) adalah prajurit Israel yang berasal dari komunitas Druze. Dirinya baru empat bulan diangkat sebagai komandan.
Kematian itu membuat Daksa menjadi komandan paling senior Israel yang tewas saat pertempuran di Gaza.
Lewat pernyataan lanjutan Hagari mengatakan, semasa hidup Daksa memimpin serbuan pasukan Israel ke Jabalia.
Israel menyerang Jabalia via darat dan udara sejak 6 Oktober lalu. Jabalia dituding Israel sebagai lokasi Hamas mencoba kembali menyusun kekuatan.
Selama dua pekan menyerang Jabalia, otoritas Gaza melaporkan jumlah korban jiwa menembus 400 orang. Hingga Minggu (20/10) Israel belum mengakhiri pertempurannya di sana.
Kematian Daksa membuat Presiden Israel Isaac Herzog berduka. Herzog menyebut Daksa sebagai seorang pahlawan.
"Kematiannya merupakan kehilangan besar bagi Israel dan rakyat Israel," ucap Herzog.