Kasus Langka Bayi Idap Kanker Ovarium, Dokter Onkologi Ungkap Penyebabnya

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay

Kasus diagnosis bayi berusia 19 bulan di Malaysia yang menderita kanker ovarium baru-baru ini menarik perhatian publik. Penemuan ini menggugah keprihatinan karena kanker ovarium biasanya menyerang perempuan dewasa.

Menanggapi hal tersebut, dr Pungky Mulawardhana SpOG Subsp Onk, Dokter Spesialis Kandungan dan Onkologi memberikan penjelasannya.

Pungky menuturkan bahwa kasus kanker ovarium pada bayi sangat jarang terjadi karena kanker ovarium dengan tipe kanker epitelial yang paling umum menyerang perempuan usia lanjut. Namun Akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) tersebut menambahkan, tetap ada kemungkinan kasus non-epithelial dapat menyerang bayi dan anak-anak.

“Kasus kanker ovarium pada bayi maupun anak tetap mungkin terjadi, namun sangat jarang ditemukan. Akan tetapi, kemungkinan saat ini peningkatan jumlah diagnosis kanker ovarium semakin meningkat karena mudahnya akses layanan kesehatan. Hal ini memungkinkan dokter lebih cepat menemukan dan mendiagnosa kanker, “ jelas Pungky dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (24/10).

Meskipun faktor spesifik penyebab kanker ovarium pada bayi belum jelas, Pungky menekankan bahwa ada peran faktor genetik dan lingkungan.

Ia menyebutkan bahwa terdapat faktor onkogen yang dapat menjadi pemicu penyakit ini, seperti merokok, nutrisi buruk, dan paparan radiasi.

“Tubuh kita terlindungi oleh anti-onkogen, tetapi ketika perlindungan ini bisa kalah oleh kekuatan onkogen, kanker bisa berkembang. Faktor genetik juga dapat mempengaruhi kanker, seperti mutasi gen BRCA yang dapat meningkatkan risiko kanker, ” jelas Pungky.

Pungky juga menjelaskan gejala awal kanker ovarium sering kali tidak spesifik. Oleh karena itu, diagnosis dini pada penyakit ini agak sulit. Namun, pada stadium awal, biasanya terdapat beberapa gejala, seperti mual, kembung, serta nafsu makan menurun.

“Pada stadium lanjut, perut bisa membesar dan tubuh menjadi sangat kurus. Maka dari itu, orang tua perlu cepat memeriksakan serta waspada jika anak mereka menunjukkan tanda-tanda tidak normal, seperti susah makan atau perut yang membesar,” ucapnya.

Walaupun belum ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, Pungky menyarankan untuk melakukan screening genetik. Ia berkata bahwa di beberapa negara maju terdapat klinik kanker keluarga (Familial Cancer Clinic) yang membantu memetakan risiko kanker dalam keluarga melalui tes genetik.

“Jika nanti terdapat mutasi BRCA, pasien bisa menjalani pemantauan rutin, seperti USG tahunan, atau bahkan tindakan lebih radikal, seperti pengangkatan ovarium dan payudara untuk mencegah kanker berkembang,” ungkapnya.

Di Indonesia sendiri, fasilitas ini belum umum. Oleh karena itu, orang tua dapat mengurangi risiko terjadinya kanker ini dengan menjalani gaya hidup sehat serta menghindari paparan karsinogen, seperti merokok, makanan olahan cepat saji, dan stress berlebihan.

"Pencegahan memang sulit, tetapi dengan waspada dan gaya hidup sehat, risiko bisa kita kurangi," pungkasnya.

Read Entire Article