Israel memberikan dokumen berisi solusi diplomatik perang Lebanon kepada Amerika Serikat (AS), pekan lalu. Laporan itu disampaikan media Axios, Minggu (20/10), mengutip sumber dekat di AS dan Israel.
Dalam dokumen itu, perang di Lebanon bisa berakhir bila Militer Israel (IDF) diizinkan terlibat dalam aspek penegakan hukum di negara tetangganya. Israel mengeklaim permintaan itu agar Hizbullah tidak kembali bersenjata dan tak ada lagi infrastruktur militer di perbatasan.
Israel juga meminta angkatan udaranya punya kebebasan masuk wilayah udara Lebanon, demikian dikutip dari Reuters.
Seorang pejabat AS kepada Axios meyakini komunitas internasional dan Lebanon akan menolak syarat itu.
Sementara itu, Kemlu AS dan Gedung Putih belum memberikan komentar mengenai dokumen dari Israel.
Adapun dokumen itu mengungkap utusan khusus Gedung Putih Amos Hochstein akan berkunjung ke Beirut pekan ini. Dia akan membicarakan solusi diplomatik atas ketegangan antara Hizbullah dan Israel.
Pertempuran Israel dan Hizbullah pecah sejak 2023 lalu. Namun, eskalasi ketegangan memuncak pada September lalu ketika Israel mengirim pasukan udara dan kemudian menyerang Hizbullah di Lebanon via darat.
Setahun terakhir ribuan warga Lebanon kehilangan nyawa akibat serangan Israel tersebut.