DUDI dan Pendidikan Vokasi

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi industri pangan. Foto: Dok. Istimewa

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik, terutama untuk bekerja, dalam bidang tertentu.

Untuk mewujudkan amanat tujuan pendidikan kejuruan tersebut, maka perlu adanya peningkatan sistem pembelajaran serta sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran bermutu dengan menjalin kemitraan antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu diselenggarakan secara menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Sedangkan industri secara sempit ialah semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk mengolah bahan mentah yang ada menjadi bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi tersebut menjadi barang yang sudah benar-benar jadi sehingga memiliki berbagai kegunaan yang lebih bagi kepentingan manusia (Utoyo dalam Cahyanti, 2018).

Rogers dalam Satyani (2018), menjelaskan bahwa dalam dunia kerja ada dua motif kerja sama kemitraan dengan sekolah, yaitu pertimbangan pasar kerja dan tanggung jawab sosial. Semakin tumbuhnya perhatian dunia dalam peningkatan kualitas tenaga kerja, mendorong dunia kerja untuk lebih terlibat ke dalam suatu proses pendidikan.

Hal ini menjadi penting dan strategis, karena dalam proses kemajuan suatu bangsa, salah satu bagian terpenting adalah adanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mempunyai pengetahuan dan keahlian yang merata di segala bidang, sehingga dapat diperoleh SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan yang kompeten. Oleh karena itu, pendidikan vokasi harus mampu mengikuti perkembangan dunia usaha dan dunia industri.

Ilustrasi siswa pendidikan vokasi. Foto: Shutter Stock

Peran DUDI sangat penting dalam membantu mewujudkan tercapainya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang kompeten dan dapat diandalkan. DUDI merupakan tempat para lulusan pendidikan vokasi untuk bisa bekerja dengan mempraktikkan hasil pendidikan yang telah ditempuhnya.

Umumnya lembaga pendidikan vokasi akan mengarahkan atau menempatkan alumninya dalam berbagai industri multi nasional yang tersebar di kawasan industri yang mampu menyerap alumninya. Namun, terkadang mereka lupa untuk mengarahkan ke dunia usaha supaya alumninya mampu berwirausaha sehingga bisa mandiri dengan menciptakan lapangan kerja. Inilah yang luput dari perhatian lembaga pendidikan vokasi saat alumninya harus mulai mencari lapangan kerja.

Akibatnya, di Indonesia terjadi ketimpangan antara jumlah pekerja dengan jumlah wirausaha. Saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%. Jika dibandingkan dengan Singapura yang jumlah penduduknya 5 jutaan, pengusahanya sudah mencapai 8,6% dari total penduduk. Sedangkan Malaysia maupun Thailand sudah di atas 4%, bahkan di negara maju rata-rata sudah 10-12%.

Padahal rasio jumlah kewirausahaan menjadi prasyarat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju di 2045. Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur, pengusaha, maupun wirausaha minimal sebesar 4% dari populasi penduduk. Inilah yang semestinya menjadi perhatian semua pihak, agar terjadi keseimbangan antara dunia usaha dan dunia industri.

Apabila lembaga pendidikan vokasi memiliki perhatian yang sama dalam usaha menempa para alumninya untuk menjadi wirausaha dalam dunia usaha seperti halnya untuk bekerja dalam dunia industri, maka akan berdampak sangat besar terhadap penyerapan lulusan lembaga pendidikan vokasi untuk bisa bekerja.

Sebab, daya serap dalam dunia sangat luas dan nyaris tidak terbatas. Menyangkut berbagai macam aspek ekonomi dalam kehidupan manusia. Sehingga, karena daya serapnya yang nyaris tidak terbatas, maka selama lulusan pendidikan vokasi memiliki minat yang kuat untuk menjadi wirausaha, peluangnya sangat terbuka lebar.

Namun, di sisi lain, tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh lulusan sekolah dasar (SD) ke bawah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari jumlah penduduk bekerja Indonesia yang mencapai 142,18 juta orang pada Februari 2024, 51,95 juta orang atau 36,54% adalah lulusan SD ke bawah. Sementara itu, lulusan universitas dan Pendidikan Tinggi Vokasi hanya 10,28% dan 2,39%.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas keterampilan pekerja di Indonesia, transformasi pendidikan vokasi menjadi salah satu kuncinya. Transformasi tersebut telah membawa dampak nyata bagi siswa, sekolah, dan dunia industri. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat partisipasi angkatan kerja lulusan SMK dan diploma terus meningkat setiap tahunnya.

Read Entire Article