Toilet training merupakan fase penting yang perlu diajarkan kepada balita. Dalam fase ini, nantinya si kecil perlu diajari seputar peralihan popok menuju penggunaan toilet.
Sebelum mengajarkan balita untuk menggunakan toilet, Anda bisa memperhatikan beberapa tanda kesiapan toilet training, seperti keinginan untuk duduk di toilet, merasa tidak nyaman dengan popok yang kotor, atau sudah sadar atas pipis dan BAB.
Bagi sebagian orang tua, proses toilet training bisa memakan waktu yang cukup lama dan latihan berkali-kali.
Namun, Anda mungkin bisa mencoba teknik melatih menggunakan toilet dalam waktu tiga hari saja. Bagaimana caranya? Simak tipsnya di bawah ini, seperti dikutip dari What To Expect!
Tips Toilet Training dalam Waktu 3 Hari
Metode toilet training ini dilakukan dengan cara balita tidak dipakaikan popok selama tiga hari. Sehingga, ia akan terbiasa ke toilet atau pispotnya secara teratur.
Idealnya adalah balita dibiarkan 'setengah' telanjang agar ia bisa belajar tentang isyarat tubuhnya sendiri. Bila selama metode ini berjalan tiba-tiba ia mengompol, maka si kecil akan melihat air pipisnya sendiri mengalir melewati celana dalam dan bahkan menggenang di lantai.
Sebelum memulai toilet training dengan metode ini, pastikan Anda telah membicarakan baik-baik dengan anak beberapa minggu sebelumnya. Dan bila memungkinkan, Anda bisa mengosongkan jadwal, seperti di akhir pekan, atau mengambil cuti bekerja selama latihan menggunakan toilet berlangsung. Sehingga, memungkinkan anak untuk belajar tidak menggunakan popok dengan lebih leluasa.
Berikut adalah rincian toilet training dalam tiga hari yang bisa diikuti:
- Saat anak bangun tidur, Anda dapat melepas popoknya maupun celananya bila memungkinkan. Katakan padanya bahwa ia tidak perlu lagi menggunakan popok, dan boleh buang air kecil di toilet. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk membawa balita ke toilet dan mengajaknya untuk buang air kecil.
- Pantau anak sepanjang hari dan perhatikan tanda-tanda ia harus menggunakan toilet, misalnya menunjukkan kegelisahan atau melakukan gestur berjongkok. Bila ia sudah mulai menunjukkan keinginan untuk pipis, maka segera gendong ia ke toiletnya dan katakan, "Yuk, kita pipisnya di pispot". Bila ia berhasil menahan pipisnya sampai di pispot, jangan lupa berikan apresiasi ya, Moms!
- Bagaimana jika anak mengompol? Tenanglah dan jangan panik, karena kita harusnya tetap berekspektasi bahwa suatu saat ia akan mengompol. Maka dari itu, hindari memarahi atau mempermalukan anak. Cukup bersihkan saja pipisnya, atau minta ia untuk membantu Anda membersihkannya. Lalu, ingatkan kembali anak bahwa pipis atau pup harus dilakukan di toilet.
- Lanjutkan proses ini sepanjang hari. Anda bisa memberi anak cairan sedikit lebih banyak untuk mendorongnya pergi ke kamar mandi lebih sering.
- Ketika anak mau tidur siang, ajak ia ke toilet terlebih dahulu untuk mencoba pipis. Sebagai antisipasi mengompol, ketika anak sudah mulai terlelap, Anda bisa memakaikan celana atau popok.
- Jangan lupa dorong anak untuk menggunakan toilet sekali lagi sebelum tidur. Dan Anda tetap bisa memakaikan popok saat si kecil tidur malam. Sebab, menurut American Academy of Pediatrics, kebanyakan balita belum bisa kering --atau tidak mengompol-- sepanjang malam hingga mereka mendekati usia 5 atau 6 tahun.