Mazda diam-diam tengah membangun infrastuktur pendukung untuk model elektrifikasi mereka yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Salah satu diler di kawasan Simprug, Jakarta Selatan terlihat sedang menyiapkan ruang pengisian daya listrik.
Pantauan kumparan di lokasi, setidaknya ada dua ruang parkir yang diubah menjadi tempat pengisian daya listrik. Area parkir sudah dilabur cat berwarna biru lengkap dengan logo bergambar colokan yang terdapat huruf 'e' di tengahnya.
"Persiapan buat 'e' (elektrifikasi), dua-duanya ada nanti (PHEV dan BEV). Elektrifikasi, semuanya ada," ujar Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio ketika coba dikonfirmasi di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kendati demikian, Ricky masih enggan membeberkan detail model apa yang akan dihadirkan di Indonesia. Jelasnya, jenis teknologi elektrifikasi yang diboyong meliputi Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik murni dan HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Menariknya, persiapan infrastruktur itu tidak hanya dibangun untuk diler Mazda Simprug yang beralamat di Jalan Teuku Nyak Arief, Jakarta Selatan. Melainkan, secara paralel mulai disediakan di jaringan purna jual Mazda daerah lainnya.
"Kami sudah ada beberapa, belum semua karena ada beberapa diler yang memiliki area terbilang terbatas atau tak seluas di sini. Tapi persyaratan kita itu (slot charging spot) harus ada di depan, ada di bengkel, dan harus ada satu yang portable di dalam. Itu persyaratan kita dan teknisi harus bersertifikat," pungkas Ricky.
Rencana kemunculan produk-produk BEV dan HEV sejatinya sudah pernah dibeberkan pabrikan jelang akhir tahun 2023 lalu. Ricky pernah mengungkapkan jadwal peluncurannya paling cepat mendekati tutup tahun 2024.
“Mobil listrik sedang kami siapkan, harapannya akhir tahun ini sudah bisa kita bawa. Betul (MX-30), kira-kira di seputaran itu, sekarang ini kita lagi berproses di Hiroshima, prinsipalnya," jelasnya beberapa waktu lalu.
Mengenai BEV, satu produk yang paling mudah ditebak adalah MX-30. Sebab, model tersebut saat ini masih menjadi satu-satunya model elektrik murni Mazda. Terlebih, sosoknya sudah pernah mejeng di Indonesia belum lama ini.
Debutnya pertama kali dilakukan di Tokyo Motor Show 2019 silam. Ia punya dimensi panjang 4.395 mm, lebar 1.795 mm, tinggi 1.570 mm, dan memiliki jarak sumbu roda sepanjang 2.655 mm, bedanya dengan CX-30 adalah, MX-30 lebih tinggi 30 mm.
Kedua varian sama-sama mengaplikasikan tenaga listrik e-Skyactiv yang terdiri dari motor listrik yang punya tenaga 143 dk dan torsi 271 nm yang dialirkan dengan transmisi single-gear melalui roda depan.