2 hours ago
1
Memasuki hari kedua menjadi Menteri Luar Negeri RI, Sugiono langsung mendapat telepon dari beberapa negara sahabat. Ia menerima ucapan selamat dari Menlu Malaysia dan Australia pada Selasa (22/10), sehari setelah dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Merdeka.
Akun X Menteri Luar Negeri RI mengunggah dua postingan terpisah yang menunjukkan Sugiono sedang melakukan panggilan telepon.
Kedua negara mengharapkan hubungan yang semakin kuat dengan Indonesia.
“Senang berbicara melalui telepon dengan FM Mohamad Haji Hasan @tokmatn9 dari Malaysia (22/10). Menyoroti kemajuan hubungan bilateral, termasuk kerja sama dalam ASEAN, & menegaskan kembali komitmen kami untuk lebih memperkuat kolaborasi demi stabilitas & kemakmuran regional,” tulis akun @Menlu_RI itu berbahasa Inggris.
“Menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri @SenatorWong dari Australia (22/10). Terima kasih, FM Wong, atas ucapan selamat dan harapan baik atas pengangkatan saya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia. Saya berharap hubungan bilateral akan terus tumbuh lebih kuat,” tulis cutian lainnya.
Sebelum dilantik menjadi bagian dari Kabinet Merah-Putih, Sugiono merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR-RI sekaligus Anggota Dewan Pendiri Partai Gerindra.
Belum 24 jam diangkat menjadi Menlu, Sugiono langsung mendapat mandat untuk menghadiri konferensi internasional BRICS di Kazan, Rusia. Agenda pertamanya itu akan berlangsung pada 22-24 Oktober 2024.
Sugiono tiba di Kazan pada Selasa malam menggunakan Pesawat Falcon milik TNI Angkatan Udara.
Kemlu RI mengatakan, kehadiran Sugiono di forum ini menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam forum-forum internasional dan memperkuat hubungan dengan seluruh negara termasuk negara-negara anggota BRICS.
“Dalam KTT BRICS Plus tersebut, Indonesia akan menyuarakan pesan penting perdamaian serta menyerukan pentingnya negara-negara berkembang dan Global South untuk bersatu, meningkatkan solidaritas, serta memainkan peran pentingnya dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara,” ungkap Kemlu.
