Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, banyak yang mengandalkan layanan Software as a Service (SaaS) untuk mendukung kegiatan operasional dan pembelajaran.
Namun, perubahan signifikan dari penyedia SaaS global memaksa institusi pendidikan seperti sekolah untuk mengevaluasi kembali strategi teknologi mereka.
Setelah Google mengakhiri penyimpanan gratis tanpa batas pada tahun 2022, kini Microsoft mengumumkan pembaruan signifikan pada layanan edukasinya.
Dengan meningkatnya biaya dan terbatasnya fitur, institusi pendidikan menghadapi tantangan baru dalam menjaga efisiensi serta aksesibilitas.
Mulai Januari 2025, Microsoft akan mengimplementasikan perubahan besar pada paket Microsoft 365...