Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengkonfirmasi kematian pemimpin mereka, Yahya Sinwar, dalam pertempuran melawan Israel.
“Pernyataan duka cita atas gugurnya pemimpin mujahid yang syahid dan simbol nasional yang agung,” tulis Hamas dalam pernyataannya, Jumat (18/10).
Hamas mengutip Al-Quran tepatnya Surah Al-Ahzab ayat 23:
مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُۖ وَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ ٢٣
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).”
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini turun berkaitan dengan para sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang berjuang di jalan Allah. Di antara mereka ada yang menepati janji mereka kepada Allah untuk berperang demi menegakkan Islam, baik sampai syahid atau hingga datang kemenangan.
Mereka tidak melarikan diri atau ragu dalam berperang, dan tetap teguh meskipun menghadapi kesulitan dan cobaan. Beberapa di antara mereka telah syahid, seperti Hamzah bin Abdul Muthalib dan Anas bin An-Nadhr, sementara yang lainnya masih menunggu kesempatan untuk syahid.
Ayat ini menggambarkan kejujuran dan keteguhan mereka dalam memenuhi janji kepada Allah, tidak goyah dalam menghadapi tantangan, dan selalu siap memberikan pengorbanan tertinggi. Ayat ini juga memberikan pelajaran tentang kesetiaan kepada janji dan kebenaran iman.
Kematian Yahya Sinwar pertama kali diumumkan Israel pada Kamis (17/10) setelah pertempuran pada Rabu (16/10) di Rafah, Gaza.
Dalam video yang dirilis Israel, terlihat Sinwar tetap berjuang hingga akhir hayatnya. Dalam kondisi kritis karena luka berat karena gempuran peluru tank dan rudal Zionis, dia masih berusaha menjatuhkan drone yang diarahkan kepadanya dengan melemparkan tongkat kayu. Sniper tentara Israel (IDF) kemudian menembakkan peluru kepada pejuang berusia 61 tahun ini.
Perjuangan Sinwar hingga titik penghabisan melahirkan pujian dari pendukung Palestina. Mereka menyebut Sinwar sebagai "pahlawan semasa hidup, dan seorang legenda setelah mati".
Berikut pernyataan lengkap Hamas:
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang