SEJUMLAH organisasi lingkungan menyambut positif seruan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang meminta industri AMDK untuk beralih memproduksi galon guna ulang. Mereka berharap ini menjadi awal dari penerapan kebijakan yang lebih berkelanjutan, konkret, dan menyeluruh.
Juru Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan penggunaan galon guna ulang sejalan dengan Peraturan Menteri KLHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. "Walhi sangat mendukung penggunaan galon guna ulang sebagai solusi konkret untuk mengurangi timbulan sampah plastik," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (10/12).
Aminullah juga menekankan pentingnya konsistensi di seluruh jajaran Kementerian LH. "Jika menterinya sudah meminta, seharusnya semua jajaran kementerian juga mengikuti," katanya.
Dalam keterangan yang sama, Periset Utama Kampanye Plastik Greenpeace Afifah Rahmi Andini menyebutkan bahwa inisiatif ini merupakan Langkah penting untuk mengatasi krisis sampah plastik. "Penggunaan galon guna ulang dapat menjadi solusi signifikan. Namun implementasinya harus disertai regulasi jelas, pengawasan ketat, dan infrastruktur memadai. Tanpa itu, inisiatif ini hanya akan menjadi jargon tanpa dampak nyata bagi lingkungan," kata Afifah.
Dia juga mendorong penerapan kebijakan ini tidak hanya terbatas pada air minum dalam kemasan (AMDK), tetapi juga meluas ke berbagai jenis kemasan. Dia menilai pemerintah perlu memberikan insentif bagi produsen untuk mengadopsi model bisnis berbasis ekonomi sirkular, yang tidak hanya mengurangi polusi plastik, tetapi juga menciptakan sistem yang lebih bertanggung jawab.
Hal senada disampaikan pula oleh Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some dan Direktur Eksekutif Ecoton Daru Setyorini. (Ant/Z-2)