BPBD Jakarta kembali melakukan modifikasi cuaca pada 14-21 Februari 2025. Hal itu untuk mencegah bencana seperti banjir karena ada potensi cuaca ekstrem terjadi di Jakarta.
Fikri Nur Muhammad selaku Supervisi Deputi Modifikasi Cuaca BMKG menyatakan bahwa pada dasarian II Februari 2025 terdapat pertumbuhan awan lebih dari 70% merata di wilayah Jawa bagian Barat termasuk DKI Jakarta.
“Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab mencapai 90%”, kata Fikri dalam keterangannya.
Operasi modifikasi cuaca (OMC) kali ini juga melibatkan TNI AU. NaCl atau garam untuk modifikasi cuaca akan disemai menggunakan pesawat milik TNI AU.
“OMC kali ini akan berlangsung selama 8 hari pada tanggal 14-21 Februari 2025 dengan estimasi dua sorti penerbangan setiap harinya. Langkah ini diambil sebagai upaya merespons potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada periode waktu tersebut,” ujar Michael Sitanggang selaku Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta sekaligus juru bicara pelaksanaan kegiatan OMC tahun 2025.
Michael mengatakan pada hari pertama OMC yakni 14 Februari 2025 pihaknya telah menabur 1.600 kilogram NaCl food grade untuk modifikasi cuaca. Garam tersebut disemai dalam dua sorti penerbangan.
“Misi operasi pada hari pertama menargetkan wilayah sasaran penyemaian di sekitar Selat Sunda dan Barat Laut Jakarta pada sorti 1, sedangkan pada sorti 2 menyasar pada wilayah target Barat Daya Jakarta,” terangnya.